Akhir pekan yang telah lama aku abaikan, mungkin karna terlalu asyik dengan kesibukan aktifitas. Saat petang menjelang dan sore hampir menghilang menjumpai senja, aku bergerak perlahan dengan memboncengi sepeda motorku. Aku mulai mengelilingi setiap sudut kotaku yang selalu ihklas memberikan anspirasi dan mengurangi kejenuhan problema dalam mengharungi liku hidup.
Diatas perjalanannku tak jemu mataku melirik kiri dan kanan sepanjang jalan dan trotoar, he alangkah berbeda dari sebelumnya. Aku memandang warna warni baliho dan gambar2 pria tampan terpajang dengan senyum yang ramah, tentu saja itu pasti gambar putra daerah yang saat ini ikut berlomba jadi orang nomor satu di kotaku.
Berbagai slogan mereka uatrakan di laman baliho, janji2 dan rayu2an...hehehhe hatiku bergeming "seandainya ini benar2 dan teraplikasi dikotaku, wah ...alangkah bangga dan semakin bersinar kotaku kelak.
Setelah jenuh aku dengan suasana seperti itu, aku hentikan motorku tepat disamping gerbang Istana Bung Hatta proklamator. kemudian aku duduk bersandar didinding pagar istana sambil melepas penat. Pandanganku tertuju langsung menatap keramaian di pelataran Jam Gadang, sesekali pandanganku tertuju ke Pasar Atas dan Plaza Bukittinggi, bangunan Cuntucy dan BFC
Hatiku berbisik, Penataan Kolaborasi Infrastruktus Tradisional dengan Modern, Kotaku telah berubah bentuk oleh zaman, walau demikian, ternyata kotaku masih dirindukan banyak orang, tapi akankah hal ini akan berlangsung lama??.....
Kemudian beberapa seorang turis eropah melenggang sambil membawa kamus dan sepertinya selembar City Map, terlihat kebingungan menghampiriku. Dia mengulurkan tangan dan menyalamiku layaknya Budaya orang kita , kami berkenalan. Selanjutnya "Ternyata aku terlibat dialog yang pada akhirnya aku tanpa diminta menerangkan sejelas2nya tentang keindahan dan sejarah kotaku. Tenya lagi2 Hal yang menarik didia adalah Alam kotaku yang sungguh menakjubkan katanya. Terus aku bangkit dari duduk dan dengan senang hati aku bonceng turis tersebut mengitari kotaku sambil mampir dibeberapa Objek wisata seperti Taman panorama, Ngarai sianok dan Lobang Jepang yang penuh dengan cerita fakta sejarah.
Akirnya kami berhenti di Benteng For De Koct peninggalan belanda. Kemudian dia mengambil aksi dan sibuk memencet Camera potret di tangannya.
Ada hal yang terkesan bagiku selama bersama Turis Eropah itu:
1. Sopan santunya, seperti layaknya kebiasaan orang kita dalam perjumpaan. Dengan ramah dan bersalaman.
2. Kebahagian yang lebih tercermin di raut wajahnya di sini.
Setelah malam menjelang kami mengisi perut dengan makanan ringan di sbuah kedai yang menyajikan masakan tradisional, heheh lagi2 dia berguman, nice3x.
Kemudian kami kembali ke Taman jam Gadang ketika itu kurang lebih pukul delapan malam. Lalu aku menyarankan si Turis agar semakin komplite kenangan didapatnya selama di Bukittinggi, aku bawa dia Melihat Penampilan Tari Tradisional Minang di Medan nan Balinduang yang berjarak 100 meter dari Jam Gadang....Hahaahaha...Hing
ga acara selesai sang Turis dengan penuh konsentrasi mengamati setiap tayangan panggung, dan akhirnya kami ikut berjoget melayu bersama penari di panggung Tradisional...
| didi-orangemytraveling | 4 Juli 2010 |
Diatas perjalanannku tak jemu mataku melirik kiri dan kanan sepanjang jalan dan trotoar, he alangkah berbeda dari sebelumnya. Aku memandang warna warni baliho dan gambar2 pria tampan terpajang dengan senyum yang ramah, tentu saja itu pasti gambar putra daerah yang saat ini ikut berlomba jadi orang nomor satu di kotaku.
Berbagai slogan mereka uatrakan di laman baliho, janji2 dan rayu2an...hehehhe hatiku bergeming "seandainya ini benar2 dan teraplikasi dikotaku, wah ...alangkah bangga dan semakin bersinar kotaku kelak.
Setelah jenuh aku dengan suasana seperti itu, aku hentikan motorku tepat disamping gerbang Istana Bung Hatta proklamator. kemudian aku duduk bersandar didinding pagar istana sambil melepas penat. Pandanganku tertuju langsung menatap keramaian di pelataran Jam Gadang, sesekali pandanganku tertuju ke Pasar Atas dan Plaza Bukittinggi, bangunan Cuntucy dan BFC
Hatiku berbisik, Penataan Kolaborasi Infrastruktus Tradisional dengan Modern, Kotaku telah berubah bentuk oleh zaman, walau demikian, ternyata kotaku masih dirindukan banyak orang, tapi akankah hal ini akan berlangsung lama??.....
Kemudian beberapa seorang turis eropah melenggang sambil membawa kamus dan sepertinya selembar City Map, terlihat kebingungan menghampiriku. Dia mengulurkan tangan dan menyalamiku layaknya Budaya orang kita , kami berkenalan. Selanjutnya "Ternyata aku terlibat dialog yang pada akhirnya aku tanpa diminta menerangkan sejelas2nya tentang keindahan dan sejarah kotaku. Tenya lagi2 Hal yang menarik didia adalah Alam kotaku yang sungguh menakjubkan katanya. Terus aku bangkit dari duduk dan dengan senang hati aku bonceng turis tersebut mengitari kotaku sambil mampir dibeberapa Objek wisata seperti Taman panorama, Ngarai sianok dan Lobang Jepang yang penuh dengan cerita fakta sejarah.
Akirnya kami berhenti di Benteng For De Koct peninggalan belanda. Kemudian dia mengambil aksi dan sibuk memencet Camera potret di tangannya.
Ada hal yang terkesan bagiku selama bersama Turis Eropah itu:
1. Sopan santunya, seperti layaknya kebiasaan orang kita dalam perjumpaan. Dengan ramah dan bersalaman.
2. Kebahagian yang lebih tercermin di raut wajahnya di sini.
Setelah malam menjelang kami mengisi perut dengan makanan ringan di sbuah kedai yang menyajikan masakan tradisional, heheh lagi2 dia berguman, nice3x.
Kemudian kami kembali ke Taman jam Gadang ketika itu kurang lebih pukul delapan malam. Lalu aku menyarankan si Turis agar semakin komplite kenangan didapatnya selama di Bukittinggi, aku bawa dia Melihat Penampilan Tari Tradisional Minang di Medan nan Balinduang yang berjarak 100 meter dari Jam Gadang....Hahaahaha...Hing
| didi-orangemytraveling | 4 Juli 2010 |
0 komentar:
Posting Komentar