Pertanyaan :
Assalamu’alaikum wr wb.
Sebentar lagi kita... akan memasuki bulan Ramadhan. Persiapan-persiapan apakah yang mesti kita lakukan untuk menyambutnya?.
Jawaban :
Memang benar, sebagian besar diantara kaum muslimin ketika menyambut datangnya bulan ramadhan hampir tidak punya persiapan sama sekali. Sehingga mereka merasakan bulan ramadhan sama dengan bulan-bulan lainnya, tak merasakan istimewanya sama sekali. Bahkan banyak juga di antara kita yang malah merasa terbebani. Naudzubillah min dzalik. Seringkali kita juga tidak tahu tentang hukum-hukum syara’ terkait bulan ramadhan. Akhirnya banyak kita dapati banyak orang Islam yang melanggar hukum-hukum syara’ di bulan ramadhan. Oleh karena itu agar kita bisa mengisi bulan ramadhan dengan amalan ibadah secara maksimal, maka kita harus melakukan persiapn-persiapan. Minimal kita harus melakukan lima persiapan, yaitu persiapan nafsiyah, tasaqafiyah, jasadiyah, maliyah dan mempersiapkan anggota keluarga,
termasuk anak-anak.
1. Persiapan Nafsiyah
Persiapan nafsiyah maksudanya menyambut datangnya bulan ramadhan dengan hati gembira bahwa ramadhan telah datang sebagai bulan untuk taqarub kepada Allah Swt. Sehingga pada bulan ini kita akan berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas ibadah dan meraih derajat tertinggi di sisi Allah swt. Salah satu cara untuk mempersiapkan jiwa dan spiritual untuk menyambut ramadhan adalah dengan jalan melatih dan memperbanyak ibadah di bulan-bulan sebelumnya (minimal di bulan sya’ban), sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah ra: “Belum pernah Rasulullah Saw berpuasa (sunah) di bulan-bulan lain, sebanyak yang ia lakukan di bulan sya’ban.” (HR. Muslim)
2. Persiapan Tsaqafiyah (Ilmu)
Untuk meraih amalan di bulan ramadhan secara maksimal maka diperlukan
pemahaman yang mendalam tentang fiqh puasa. Oleh karena itu, persiapan
tsaqafiyah tidak kalah penting bagi seseorang untuk mendapatkannya.
Sebab dengan memahami fiqh puasa dengan baik seseorang akan memahami
dengan benar mana perbuatan-perbuatan yang dapat merusak nilai puasanya
dan mana perbuatan yang dapat meningkatkan nilai dan kualitas puasanya.
Karenanya kita harus terus menambah tsaqafah kita tentang fiqh shiyam.
3. Persiapan Jasadiyah
Tak dapat dipngkiri bahwa aktifitas ramadhan banyak memerlukan kekuatan fisik. Misalnya untuk puasa, qiyamullail, membaca al-Quran dan berbagai macam ibadah lainnya. Dengan kondisi fisik yang prima kita dapat melakukan ibadah tersebut tanpa terlewatkan sedikitpun. Karena jika kondisi fisik tidak baik, maka kemungkinan besar kita tidak akan melakukan amalan ramadhan dengan maksimal, bahkan akan terlewatkan sia-sia. Padahal amalan di bulan ramadhan tak dapat digantikan dengan amalan di bulan-bulan yang lain. Oleh sebab itu, sebaiknya kita menyiapkan kondisi fisik dari jauh-jauh hari sebelum ramadhan.
4. Persiapan Maliyah (Keuangan)
Persiapan keuangan bukanlah untuk membeli pakaian baru di hari lebaran atau menyiapkan bekal untuk pulang kampung. Yang dimaksud dengan persiapan keuangan adalah menyiapkan dan mengatur keuangan untuk berinfak, sedekah dan membayar zakat. Imam Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadits:“Rasulullah pernah ditanya, ‘Sedekah apakah yang paling utama?
Beliau menjawab, “Seutama-utamanya sedekah adalah sedekah di bulan ramadhan”.
5. Persiapan Untuk Anak-anak
Jangan lupa, selain menyiapkan diri sendiri, kita juga harus menyiapkan anggota keluarga. Termasuk anak-anak kita yang masih kecil dan baru akan belajar puasa. Sebab mengantarkan anak untuk berpuasa dan memahami maksudnya bukanlah pekerjaan yang mudah. Kesuksesan
mengkondisikan anak memerlukan persiapan sejak jauh hari. Oleh karena itu orang tua harus merancang pola pendidikan terbaik untuk putra-putrinya selama bulan ramadhan. Misalnya melalui cerita dan mainan, membangun suasana keluarga yang kondusif, menyusun menu makanan yang bergizi dan mengajak sahur bersama keluarga. Demikianlah, secara ringkas, persiapan-persiapan yang hendaknya kita lakukan untuk menyambut datangnya bulan ramadhan. Jika persiapan itu kita lakukan secara optimal, maka kita akan menjalankan ibadah ramadhan dengan khusyu’ dan optimal pula. Semoga kita mampu meraih derajat taqwa.
Amin ya mujibassailin. [suara-islam]
Assalamu’alaikum wr wb.
Sebentar lagi kita... akan memasuki bulan Ramadhan. Persiapan-persiapan apakah yang mesti kita lakukan untuk menyambutnya?.
Jawaban :
Memang benar, sebagian besar diantara kaum muslimin ketika menyambut datangnya bulan ramadhan hampir tidak punya persiapan sama sekali. Sehingga mereka merasakan bulan ramadhan sama dengan bulan-bulan lainnya, tak merasakan istimewanya sama sekali. Bahkan banyak juga di antara kita yang malah merasa terbebani. Naudzubillah min dzalik. Seringkali kita juga tidak tahu tentang hukum-hukum syara’ terkait bulan ramadhan. Akhirnya banyak kita dapati banyak orang Islam yang melanggar hukum-hukum syara’ di bulan ramadhan. Oleh karena itu agar kita bisa mengisi bulan ramadhan dengan amalan ibadah secara maksimal, maka kita harus melakukan persiapn-persiapan. Minimal kita harus melakukan lima persiapan, yaitu persiapan nafsiyah, tasaqafiyah, jasadiyah, maliyah dan mempersiapkan anggota keluarga,
termasuk anak-anak.
1. Persiapan Nafsiyah
Persiapan nafsiyah maksudanya menyambut datangnya bulan ramadhan dengan hati gembira bahwa ramadhan telah datang sebagai bulan untuk taqarub kepada Allah Swt. Sehingga pada bulan ini kita akan berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas ibadah dan meraih derajat tertinggi di sisi Allah swt. Salah satu cara untuk mempersiapkan jiwa dan spiritual untuk menyambut ramadhan adalah dengan jalan melatih dan memperbanyak ibadah di bulan-bulan sebelumnya (minimal di bulan sya’ban), sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah ra: “Belum pernah Rasulullah Saw berpuasa (sunah) di bulan-bulan lain, sebanyak yang ia lakukan di bulan sya’ban.” (HR. Muslim)
2. Persiapan Tsaqafiyah (Ilmu)
Untuk meraih amalan di bulan ramadhan secara maksimal maka diperlukan
pemahaman yang mendalam tentang fiqh puasa. Oleh karena itu, persiapan
tsaqafiyah tidak kalah penting bagi seseorang untuk mendapatkannya.
Sebab dengan memahami fiqh puasa dengan baik seseorang akan memahami
dengan benar mana perbuatan-perbuatan yang dapat merusak nilai puasanya
dan mana perbuatan yang dapat meningkatkan nilai dan kualitas puasanya.
Karenanya kita harus terus menambah tsaqafah kita tentang fiqh shiyam.
3. Persiapan Jasadiyah
Tak dapat dipngkiri bahwa aktifitas ramadhan banyak memerlukan kekuatan fisik. Misalnya untuk puasa, qiyamullail, membaca al-Quran dan berbagai macam ibadah lainnya. Dengan kondisi fisik yang prima kita dapat melakukan ibadah tersebut tanpa terlewatkan sedikitpun. Karena jika kondisi fisik tidak baik, maka kemungkinan besar kita tidak akan melakukan amalan ramadhan dengan maksimal, bahkan akan terlewatkan sia-sia. Padahal amalan di bulan ramadhan tak dapat digantikan dengan amalan di bulan-bulan yang lain. Oleh sebab itu, sebaiknya kita menyiapkan kondisi fisik dari jauh-jauh hari sebelum ramadhan.
4. Persiapan Maliyah (Keuangan)
Persiapan keuangan bukanlah untuk membeli pakaian baru di hari lebaran atau menyiapkan bekal untuk pulang kampung. Yang dimaksud dengan persiapan keuangan adalah menyiapkan dan mengatur keuangan untuk berinfak, sedekah dan membayar zakat. Imam Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadits:“Rasulullah pernah ditanya, ‘Sedekah apakah yang paling utama?
Beliau menjawab, “Seutama-utamanya sedekah adalah sedekah di bulan ramadhan”.
5. Persiapan Untuk Anak-anak
Jangan lupa, selain menyiapkan diri sendiri, kita juga harus menyiapkan anggota keluarga. Termasuk anak-anak kita yang masih kecil dan baru akan belajar puasa. Sebab mengantarkan anak untuk berpuasa dan memahami maksudnya bukanlah pekerjaan yang mudah. Kesuksesan
mengkondisikan anak memerlukan persiapan sejak jauh hari. Oleh karena itu orang tua harus merancang pola pendidikan terbaik untuk putra-putrinya selama bulan ramadhan. Misalnya melalui cerita dan mainan, membangun suasana keluarga yang kondusif, menyusun menu makanan yang bergizi dan mengajak sahur bersama keluarga. Demikianlah, secara ringkas, persiapan-persiapan yang hendaknya kita lakukan untuk menyambut datangnya bulan ramadhan. Jika persiapan itu kita lakukan secara optimal, maka kita akan menjalankan ibadah ramadhan dengan khusyu’ dan optimal pula. Semoga kita mampu meraih derajat taqwa.
Amin ya mujibassailin. [suara-islam]
0 komentar:
Posting Komentar